Minggu, 19 Juni 2011

Sejarah Aceh

Sejarah Singkat Aceh Darussalam

 
4 Votes
Kerajaan Aceh DarussalamBangsa Aceh termasuk ke dalam lingkungan rumpun bangsa Melayu. Yaitu bangsa-bangsa: Mante (Bante), Lanun, Sakai Jakun, Semang (orang laut), Senui dan lain-lain yang berasal dari negeri Perak dan Pahang dari Tanah Semenanjung Melaka. Ke semua bangsa ini menurut ethnology, ada hubungannya dengan bangsa Phonesia di Babylonia dan bangsa Dravida di lembah sungai Indus dan Gangga.
Satu keterangan lain menerangkan tentang bangsa Mante yang tersebut di atas, terutama penduduk Aceh Besar. Menurut cerita orang-orang tua (mythe), tempat kediamannya di kampung Seumileuk yang juga disebut kampung Rumoh Dua Blaih (desa Rumoh 12), letaknya di atas Seulimeum antara kampung Jantho dengan Tangse. Seumileuk artinya dataran yang luas. Bansa Mante inilah yang berkembang biak ke seluruh lembah Aceh tiga segi dan kemudian berpindah-pindah ke tempat-tempat lain.
Adapun lembah Aceh Besar itu (Aceh tiga segi) tatkala itu lautnya (pantai lautnya) Indrapuri dan Tanoh Abee (tanah pasir halus) tempat kediaman orang Hindu. Jadi, Blang Bintang, Ulee Kareng, Lambaro, Lam Ateuk, Lamnyong, Tungkop, Lam Nga, Tibang dan lain-lain masih merupakan laut besar. Dan menurut mythe tadi, kalau orang mau naik kapal berlayar naik haji (pilgrim) pelabuhannya di Aneuk Gle. Montasik, ialah perigi tempat pelaut-pelaut singgah mengambil air. Jadi letaknya kampung Montasik sekarang adalah di tepi laut, sedangkan kampung Ateuk yang berasal dari kata “Gateuek” sebangsa ketam tanah yang hidup di air asin (paya) yang berdekatan dengan laut.
SEBELUM DINASTI USMANIYAH DI TURKI BERDIRI, KERAJAAN ISLAM SAMUDERA PASAI DI ACEH TELAH BERDIRI
Sebelum Dinasti Usmaniyah di Turki berdiri pada tahun 699 H-1341 H atau bersamaan dengan tahun 1385 M-1923 M, ternyata nun jauh di belahan dunia sebelah timur, di dunia bagian Asia, telah muncul Kerajaan Islam Samudera-Pasai yang berada di wilayah Aceh yang didirikan oleh Mara Silu yang segera berganti nama setelah masuk Islam dengan nama Malik ul Saleh yang meninggal pada tahun 1297. Dimana penggantinya tidak jelas, namun pada tahun 1345 Samudera-Pasai diperintah oleh Malik ul Zahir, cucu Malik ul Saleh.
KETIKA SRIWIJAYA-PALEMBANG-BUDDHA LEMAH, MUNCUL SAMUDERA PASAI ACEH ISLAM
Kedaulatan kerajaan Sriwijaya (684 M- 1377 M) dibawah dinasti Syailendra dengan rajanya yang pertama Balaputera Dewa, yang berpusat di Palembang Sumatera Selatan makin kuat dan daerahnya makin luas, setelah daerah dan kerajaan Melayu, Tulang Bawang, Pulau Bangka, Jambi, Genting Kra dan daerah Jawa Barat didudukinya Ketika Sriwijaya sedang mencapai puncak kekuatannya, ternyata mengundang raja Rajendrachola dari Cholamandala di India selatan tidak bisa menahan nafsu serakahnya, maka pada tahun 1023 lahirlah serangan dari raja India selatan ini kepada Sriwijaya. Ternyata dinasti Syailendra ini tidak mampu menahan serangan tentara Hindu India selatan ini, raja Sriwijaya ditawannya dan tentara Chola dari India selatan ini kembali ke negerinya. Walaupun Sriwijaya bisa dilumpuhkan, tetapi tetap kerajaan Buddha ini hidup sampai pada tahun 1377. Disaat-saat Sriwijaya ini lemah, muncullah kerajaan Islam Samudera-Pasai di Aceh dengan rajanya Malik ul Saleh dan diteruskan oleh cucunya Malik ul Zahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar